Rabu, 29 Maret 2017

PENYEBAB MUNCULNYA ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI






     Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain (James J. Spillane SJ).

     Sedangkan etika dalam masyarakat informasi adalah berkaitan dengan kebebasan individu dalam memilih suatu tindakan. Misalnya menentukan pilihan moral yang tepat ketika dihadapkan dengan program alternatif tindakan, atau apa saja fitur utama pilihan yang dianggap etis.

Terdapat lima penyebab munculnya isu sosial & etika dalam penerapan sistem informasi, yaitu :

1. Efisiensi Biaya : Berkembangnya sistem informasi dan internet membuat perusahaan lebih mudah dalam melakukan penyimpanan serta perawatan terhadap data-data perusahaan hal ini tentu akan membuat banyak perusahaan beralih dari penerapan sistem manual kepada penerapan sistem yang terkomputerisasi.

2. Meningkatnya Kecepatan Pengolahan Data : Dengan adanya sistem komputerisasi dan tersedianya berbagai program pendukung perusahaan akan dimudahkan dalam melakukan pengolahan data dengan memilih program yang sesuai dengan perusahaan.

3. Kemajuan Internet : Internet sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Bahkan, dengan mudah perusahaan dapat membuat sistem yang saling terintegrasi dengan jaringan perusahaan meski berada di luar negeri sekalipun. Kemajuan internet inilah yang paling berpengaruh terhadap munculnya fenomena sosial bagi keseluruhan bagian perusahan.

4. Kamajuan Analisis : Berkat berkembangnya sistem informasi, berkembang pula program yang dirancang untuk menghasilkan analisis yang tepat bagi perusahaan. Selain itu biaya untuk penerapan program ini jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional dengan tenaga manusia. Namun karena hal inilah terjadi konflik karena perusahaan tentunya tidak akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.

5. Penyimpanan Data : Berkat sistem yang terkomputerisasi, Data perusahaan akan lebih mudah diorganisasikan. Berbagai metode penyimpanan (misal : penyimpanan data berdasarkan supplier) dapat dilakukan dengan mudah serta dengan biaya yang murah.



Selain itu, dalam penerapannya, etika dalam masyarakat informasi memiliki beberapa konsep dasar, yaitu :

1. Tanggung Jawab : Tanggung jawab merupakan elemen penting dalam sebuah tindakan etika. Setiap individu harus dapat mempertanggungjawabkan setiap konsekuensi atau akibat yang mungkin ditimbulkan akibat sebuah perbuatan.

2. Akuntabilitas : Konsep ini sangat erat hubungannya dengan konsep tanggung jawab. Berkaitan dengan pertangung jawaban pelaku tindakan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Penyelesaian Secara Hukum : Segala konsekuensi yang timbul akibat suatu tindakan sehingga merugikan orang lain, maka dapat dituntut secara hokum dan diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.



Contoh analisis etika terkait penggunaan internet dalam perusahaan :

  • Identifikasi Fakta Dengan Jelas
     Pada perusahaan tertentu, sistem yang digunakan mengharuskan selalu terhubung dengan internet sehingga seluruh karyawan mendapat fasilitas internet yang memadai. Terkait dengan isu etika, tidak dapat dihindari bahwa internet yang digunakan dipakai untuk melakukan aktivitas lain (contoh : sosial media atau mencari hal diluar pekerjaan). Namun jika hal ini diperbolehkan oleh pemilik perusahaan tentunya dengan batasan tidak mengganggu kinerja. Oleh karena itu, tidak muncul isu sosial yang terlalu signifikan dalam perusahaan tempat saya bekerja.

  • Konflik atau Dilema yang Terlibat
     Karena mendapat izin dari pemilik perusahaan, tidak terjadi konflik atau dilemma yang signifikan. Konflik atau dilema yang muncul justru terjadi pada saat internet down, maka aktivitas perusahaan akan terganggu. Pilihan yang tepat mengatasi internet yang tidak stabil adalah mencari provider dengan layanan prima.

  • Pihak yang Berkepentingan :
     Dalam hal ini pihak yang berkepentingan adalah karyawan sebagai penerima fasilitas, pemilik sebagai pemberi fasilitas, Profider Internet sebagai penyedia layanan internet.

  • Identifikasi Pilihan yang Tepat
     Karena dalam perusahaan tersebut tidak ada konflik yang signifikan saya memberikan contoh lain yaitu jika internet digunakan karyawan untuk kepentingan pribadi hingga merugikan perusahaan. Maka pilihannya adalah mengganti karyawan tersebut atau mencabut atau membatasi fasilitas untuk karyawan tersebut dan memberikannya sanksi.

  • Konsekuensi Pilihan
     Jika memilih mengganti karyawan maka harus mencari karyawan baru dan tentunya melakukan pelatihan terhadap karyawan tersebut. Jika memilih membatasi fasilitas, maka akan terjadi pembatas lingkup kerja terhadap karyawan tersebut. Namun keputusan harus diambil agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.



Demikian, semoga bermanfaat





Selasa, 21 Maret 2017

Jenis-Jenis Sistem Informasi Yang Dibutuhkan Dalam Bisnis | Martin Kosasi - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

- Sistem Informasi Dalam Bisnis -

  Sistem adalah kumpulan atau perpaduan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dalam mengelola input atau data yang diberikan untuk menghasilkan output atau informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
   Informasi adalah hasil pengolahan data yang memiliki manfaat bagi pengguna informasi untuk mengambil keputusan atau menentukan tindakan dimasa mendatang.
   Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi berarti Perpaduan atau kumpulan sub-sistem yang dirancang untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi untuk mengambil keputusan atau menentukan tindakan dimasa mendatang.
   Untuk mencapai tujuan perusahaan dan agar perusahaan dapat bertahan serta berkembang ditengah persaingan, maka perusahaan wajib mengembangkan sistem informasi yang baik agar menghasilkan masukan mengenai peluang yang mungkin diambil perusahaan. Selain itu dengan mengembangkan sistem informasi, perusahaan dapat mengetahui Strengths, Weakness, Opportunities, Dan Threats yang berhubungan dengan kelangsungan usaha. Adapun macam-macam Sistem Informasi yang dibutuhkan perusahaan yaitu :

1. Sistem informasi manajemen
Pihak manajemen adalah orang-orang yang bertugas untuk:
  • Penilaian kinerja
  • Monitoring kinerja
  • Pembuat keputusan strategic
  • Menganalisis masalah dan mencari jalan keluar masalah bagi perusahaan
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan
  • Pelaporan kepada direksi perusahaan
   Sistem Informasi Manajemen dibuat untuk mempermudah pihak manajemen dalam menjalankan tugasnya. Serta pengawasan kinerja perusahaan akan berjalan dengan lebih terorganisir melalui sistem.
Contoh : Enterprise Resource Planning (ERP) computer base sistem untuk mengelola sumber daya internal maupun eksternal.

2. Sistem Informasi Eksekutif
   Dibuat untuk memudahkan pihak eksekutif untuk melakukan pengawasan kinerja manajerial dalam menjalankan perusahaan. Sistem ini dapat member informasi mengenai :
  • Kegiatan manajerial dalam periode tertentu
  • Penilaian kinerja manajerial
  • Kondisi keuangan
  • Kondisi perusahaan secara umum yang disusun oleh pihak manajerial.
Contoh : Direksi mewajibkan seluruh manajer untuk member laporan tahunan sebagai bahan evaluasi perusahaan.

3. Sistem Informasi Akuntansi   Merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Manajerial. Berhubungan dengan seluruh kegiatan akuntansi. Berguna untuk melihat apakah kondisi keuangan perusahaan berjalan baik atau sedang terjadi masalah keuangan. Sistem Informasi Akuntansi akan mempermudah melakukan siklus akuntansi. Adapun kegunaan lainnya yaitu :
  • Mempermudah proses audit
  • Memudahkan dokumentasi akuntansi
  • Sarana perhitungan laba atau rugi perusahaan
  • Mencegah kesalahan dalam pencatatan (contoh : nomor bukti ganda)
Contoh : Penggunaan perangkat lunak akuntansi seperti Accurate.

4. Sistem Informasi Keuangan
   Sistem Informasi Keuangan akan berhubungan langsung dengan Sistem Informasi Akuntansi, karena setiap transaksi keuangan akan dicatat dalam sistem akuntansi. Adapun manfaat Sistem Informasi Keuangan adalah :
  • Mempermudah siklus akuntansi
  • Mempermudah proses audit perusahaan
  • Siklus hutang dan piutang
  • Penggajian dan pajak
  • Mengawasi cash flow perusahaan
Contoh : Pembuatan data hutang atau piutang berdasarkan waktu jatuh tempo.

5. Sistem Informasi Manufaktur   Hanya tersedia bagi perusahaan yang memproduksi suatu produk. Fungsi Sistem Informasi Manufaktur adalah :
  • Mencatan jumlah produksi
  • Mencatat kebutuhan bahan baku dan penolong
  • Quality control produk
  • Untuk mengetahui biaya produksi
  • Analisis produk yang sedang berkembang
  • Pengembangan produk baru
Contoh : Membuat kartu produksi yang memuat data kebutuhan bahan baku dan penolong, hasil produksi, listrik, air, dan komponen pendukung lainnya.

6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
   Sistem ini dibuat untuk bagian SDM atau HRD atau Personalia. Berguna untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan tenaga kerja perusahaan. Adapun informasi didalamnya meliputi :
  • Data personal karyawan
  • Gaji, Bonus, Insentif atau tunjangan untuk seluruh karyawan perusahaan
  • Posisi dan Masa kerja karyawan
  • Prestasi dan Wanprestasi karyawan.
  • Turn Over karyawan
Contoh : Penggunaan sistem Payroll yang terintegrasi dengan bank.

7. Sistem Informasi Pemasaran   Sistem ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan penerimaan perusahaan. Dirancang untuk dapat melihat peluang pasar serta strategi pemasaran yang tepat agar perusahaan memperoleh keuntungan. Beberapa informasi penting dalam Sistem Informasi Pemasaran yaitu:
  • Jumlah produk terjual
  • Produk yang diminati atau yang telah ditinggalkan konsumen
  • Metode pemasaran yang tepat
  • Feedback pasar terhadap produk perusahaan, dll
Contoh : Membuat kartu pelanggan, Memilih promosi yang tepat misalnya iklan.

   Ketujuh sistem tersebut adalah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Sistem No. 5 khusus untuk perusahaan manufaktur). Dengan menerapkan sistem diatas, diharapkan perusahaan akan dapat bertahan bahkan berkembang ditengah persaingan usaha. Dengan adanya ketujuh sistem tersebut juga diharapkan dapat mencegah adanya fraud yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab misalnya, dengan adanya sistem informasi manufaktur diharapkan tidak terjadi pencurian produk atau bahan baku.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi





Pentingnya Penilaian Keberlanjutan (Going Concern) Usaha Dari Auditor

     *Auditor sekarang dituntut tidak hanya memberikan keyakinan memadai terkait kewajaran laporan keuangan, tetapi juga memberikan penilaian terhadap keberlanjutan (going concern) perusahaan untuk paling tidak setahun kedepan. Pendekatan lama auditor yang hanya berbasis transaksi ataupun siklus saat ini dipandang tidak cukup untuk memberikan tingkat keyakinan memadai terhadap kewajaran laporang keuangan.


     Fungsi Audit yang dilakukan oleh auditor adalah untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kondisi perusahaan baik kondisi keuangan, kinerja, ataupun kepatuhan perusahaan terhadap aturan atau standar yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan tugasnya auditor dapat memberikan beberapa jenis jasa yaitu "Jasa Atestasi" dan "Jasa Nonatestasi"

     Kasus* diatas berkaitan dengan "Jasa Atestasi" yaitu pemberian pendapat atau penilaian atau opini tentang kewajaran informasi keuangan (dalam hal ini adalah laporan keuangan) yang dikeluarkan oleh perusahaan secara independen yang kemudian digunakan oleh pihak berkepentingan untuk mengambil keputusan. Jasa Atestasi, dalam prosesnya menghasilkan penilaian hanya merujuk kepada semata-mata bukti atau dokumen yang dilihat oleh auditor.

     Sejalan perkembangan Zaman, para pihak yang berkepentingan (misalnya investor) menuntut auditor mengungkapkan hal-hal yang dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha. Karena tuntutan ini, perlahan jasa atestasi yang diberikan berkembang menjadi Jasa Assurance (Kepastian) yaitu pemberian pendapat atau penilaian terhadap usaha dari seluruh aspek yang terkait terhadap kelangsungan usaha misalnya adalah jika perusahaan yang diaudit sedang menjalankan proses hukum yang mungkin berpengaruh terhadap usaha maka auditor harus mengungkapkannya.

    Pendekatan lama auditor yang hanya berbasis transaksi ataupun siklus dianggap kurang relevan karena hanya menilai berdasarkan bukti transaksi sedangkan para pihak-pihak yang berkepentingan memerlukan informasi mengenai keberlanjutan (Going Concern) usaha. Oleh karena itu, auditor mengembangkan jasa atestasi yang diberikan menjadi Jasa Assurance yang selain menilai usaha berdasarkan transaksi juga memberikan pertimbangan berdasarkan seluruh aspek terkait usaha, misalnya adalah aspek hukum, Good Will, pangsa pasar, posisi perusahaan pada pasar, internet marketing, dll. Dengan adanya Jasa Assurance ini, para pihak berkepentingan diberikan keyakinan lebih untuk mengambil keputusan berkaitan suatu usaha. 

Contoh Kasus : Suatu perusahaan dengan kondisi keuangan yang "sehat" namun sedang tersagkut masalah hukum yang kemungkinan besar kalah di pengadilan dan akan mengganggu operasi usaha. Dengan pengungkapan informasi ini, investor akan berfikir ulang untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut meski kondisi keuangan "sehat".

Logic Gates - Pengertian Dan Jenis-Jenis Gerbang Logika (Logic Gates)

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS GERBANG LOGIKA ( LOGIC GATES )
1. PENGERTIAN GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)
 Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
Pengertian Gerbang Logika (Logic Gates) berdasarkan wikipedia :
"Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan diode atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik."
2. JENIS-JENIS GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)
  7 jenis gerbang logika :
  1. Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
  2. Gerbang OR  : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
  3. Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
  4. Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
  5. Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
  6. Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
  7. Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1. 
Terima Kasih
Sponsored : Logic Gates - Distributor Komponen Elektronik - Telp :  0895.3301.44208 / E-mail : sales@logicgates.id

Contoh Penerapan Sistem Informasi Pada Perusahaan

    Dalam Bebearapa Dekade ini, Sistem informasi menjadi tak dapat dipisahkan dengan proses bisnis. Berbagai program atau Software komputer sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan bisnis dalam sebuah perusahaan. Dengan sistem informasi yang baik, manajemen bisa mengawasi jalannya perusahaan dengan mudah dan akurat. Selain itu, dengan adanya sistem informasi strategis perusahaan dapat memperoleh keunggulan strategis dari para pesaingnya misalnya, perusahaan dengan mudah mengetahui produk yang sedang diburu oleh konsumen.

     Berikut salah satu contoh penerapan sistem informasi khususnya sistem informasi akuntansi pada perusahaan : Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan pada tempat saya bekerja adalah “Accurate Accounting Software Versi 4”. Dengan adanya program Accurate sangat memudahkan karyawan bahkan manajemen dalam menjalankan organisasi khususnya untuk departemen akunting dan pajak. Dalam melakukan pekerjaan, departemen akunting sangat terbantu karena mudahnya melakukan perekaman jurnal kedalam program karena untuk setiap transaksi telah dibagi kedalam beberapa modul program, misalnya jika ingin mencatat penjualan maka keryawan tinggal masuk ke dalam menu “Sales” dan menginput sesuai transaksi. Untuk departemen “Finance” memudahkan untuk mengawasi hutang dan piutang karena disedikan menu “Reminder” untuk hutang atau piutang yang hampir jatuh tempo sehingga karyawan dapat melihat hutang atau piutang yang sudah harus dibayar atau ditagih. Selain itu, disedikan menu ekspor/impor yang tentu saja sangat membantu untuk menginput transaksi dengan jumlah banyak. Bagi manajemen, program ini misalnya dapat menyedikan laporan penjualan dengan cukup lengkap. Laporan penjualan dapat dilihat sesuai keinginan misalnya laporan penjualan per-produk atau laporan penjulan per-konsumen, dll. Selain itu bagi manajemen, program ini dapat menyedikan berbagai analisis sehingga manajemen dapat melihat kondisi perusahaan dan juga laporan perbandingan untuk melihat kemajuan perusahaan dari periode ke periode. Yang paling penting, setiap transaksi sudah disedikan modul secara berurutan misalnya untuk transaksi penjulan, menu yang disedikan mulai dari 1. Sales Quotation, 2. Sales Order, 3. Delivery Order, 4. Sales Invoice, 5. Return, dan 6. Sales Receipt.

     Kekurangan sistem ini adalah belum adanya modul program untuk departemen HRD sehingga data karyawan belum dapat dimasukan dalam program Accurate ini. 

     Saran : Disediakan program tersendiri untuk menampung data karyawan sehingga departemen HRD dapat dipermudah.