Selasa, 12 Desember 2017

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Keluarga

 
Pic : Bisnis Keluarga, Source : http://www.ayopreneur.com
  
     Dalam dunia bisnis, usaha yang dijalankan tidak selalu langsung menjadi sebuah usaha yang besar. Banyak diantara pebisnis sukses yang merintis usahanya mulai dari usaha kecil rumahan hingga berkembang dan menjadi pemimpin pasar berkat kerja keras dan manajemen yang baik serta usaha yang pantang menyerah. Namun, tidak sedikit pula usaha rintisan tersebut gagal ditengan jalan dan mengalami kehancuran. Berikut beberapa contoh usaha yang sukses dan yang mengalami kegagalan :

-Usaha Keluarga yang Sukses

  • Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi)
     Tahukah Anda kalau brand Kapal Api telah ada dari tahun 1927? Kopi asli Indonesia ini diproduksi oleh PT. Santos Jaya Abadi, yang bermula dari industri rumahan milik Go So Loet. Nama Kapal Api dipilih untuk mencerminkan temuan yang paling mutakhir di jaman itu.
     Berkat pemikiran pendirinya yang terbuka, perusahaan terus berkembang. Modernisasi juga berlanjut setelah pimpinan perusahaan dipegang oleh ketiga anak Go So Loet, yaitu Indra Boediono, Soedomo Mergonoto, dan Singgih Gunawan. Saat ini, Kapal Api mendominasi penjualan kopi di Indonesia.

  • Maspion Grup
     Kalau Anda pernah belanja perkakas rumah tangga, pasti Anda kenal dengan brand Maspion. Perusahaan ini terkenal akan dedikasinya untuk menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas dengan harga terjangkau. Sebelum menjadi raksasa seperti sekarang, Maspion dulunya memproduksi lampu teplok kecil-kecilan. Perusahaan ini didirikan oleh Alim Husin dan Gunardi Go pada tahun 1962 dengan nama UD Logam Jawa. Pada tahun 1972, nama perusahaan berganti menjadi Maspion dan Alim Husin resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada anak-anaknya. Di bawah pimpinan anak tertua, Alim Markus, Maspion terus berkembang. Jumlah karyawan Maspion saat ini mencapai 13.000 orang.

  • Wings Grup
     Wings Group bermula dari industri rumahan yang didirikan oleh Johannes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada tahun 1949. Awalnya, perusahaan ini memproduksi sabun colek dengan pasar yang terbatas di kawasan Surabaya saja. Di bawah kendali anak sulung Johannes, Eddy William Katuari, perusahaan terus melebarkan sayap. Kini, Wings Group adalah pemain terbesar kedua di industri consumer goods di Indonesia.



-Usaha Keluarga yang Gagal
  • Nyonya Meneer
     Pabrik jamu Nyonya Meneer bangkrut setelah gagal membayar utang Rp 7,04 miliar kepada kreditornya. Sebelumnya, Pengadilan Negeri Semarang memutuskan Perusahaan jamu PT Nyonya Meneer untuk dipailitkan, akibat kegagalan membayarkan kewajiban utang kepada krediturnya. Putusan itu dijatuhkan dalam sidang pada Kamis, 3 Agustus 2017. Pemohon menyatakan PT Nyonya Meneer tidak memenuhi kewajiban untuk membayar utangnya sebesar Rp 7,04 miliar. Kurator juga telah ditunjuk untuk menyelesaikan kewajiban Nyonya Meneer kepada kreditor. Nyonya Meneer juga masih berutang Rp 10 miliar kepada para karyawan yang diberhentikan. Masalah lain yang menjadi pemicu tutupnya pabrik jamu bisa dipicu oleh penerusnya. Pada awal dirintis pertama, mungkin jamu tersebut dirintis oleh sang ayah, ibu atau keduanya. Namun pada generasi kedua, mereka memiliki anak keturunan, begitu juga pada generasi ketiga, yang memunculkan cucu dari perintis yang membuat konflik internal di perusahaan tak dapat dihindarkan.

  • Bakrie Grup (Esia)
     Rontoknya satu persatu kerajaan bisnis Aburizal Bakri, bagaikan menunggu meledaknya bom waktu. Dan kini salah satu diantara matarantai bisnis Group Bakri itu yaitu Bakrie Telecom, menemui ajalnya. Bisnis komunikasi yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun, yang berawal dari Ratelindo atau Radio Telephone Indonesia, sebuah sistem komunikasi telepon radio tak bergerak untuk rumahan.
     Alih-alih membangun infrastruktur baru dan menambah jumlah pelanggan, operator tersebut justru mengurangi operasional sejumlah BTS-nya akibat diputus penyedia menara atau sebab lainnya. Pelanggannya pun terus mengalami penurunan. Pasalnya PT Bakrie Telecom Tbk (Esia) menanggung rugi sebesar Rp 1,5 triliun pada kuartal III 2013.


-Analisis Faktor Keberhasilan Usaha Keluarga Berdasarkan Konsep Good Corporate Governance (GCG)

     Usaha keluarga yang dijalankan akan tumbuh dan berkembang dengan adanya kemampuan manajemen yang baik. Dengan manajemen yang baik akan membuat sumber daya yang dikeluarkan perusahaan menjadi optimal dalam menghasilkan keuntungan. Untuk menciptakan manajemen yang baik, maka diperlukan adanya penerapan konsep GCG dengan ke-5 prinsipnya. Berikut ke-5 Prinsip GCG :
  • Transparansi
     Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan perusahaan atas informasi kepada seluruh stakeholder dan share holder. Dengan adanya transparansi, para pemilik kepentingan dapat mengetahui kegiatan yang dijalankan perusahaan apakah berjalan baik atau sebaliknya, sehigga terciptalah sistem controlling oleh semua pihak.

  • Akuntabilitas
     Dengan kepemilikan yang terkonsentrasi dan struktur bisnis yang didominasi keluarga, secara langsung kontrol lebih banyak dipegang oleh keluarga. Posisi-posisi penting perusahaan ditempati oleh anggota keluarga, bahkan tidak jarang satu orang berperan ganda pada beberapa posisi. Pembagian peran dalam perusahaan banyak dilandasi oleh hubungan kekeluargaan. Suksesi pun berasal dari anggota keluarga. Tingkat akuntabilitas pada perusahaan keluarga menjadi lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga.

  • Tanggungjawab
     Meskipun dalam menjalankan usaha keluarga lebih banyak terlibat dengan keluarga atau saudara sendiri, namun tanggungjawab sebagai seorang profesional harus tetap dijaga agar kinerja perusahaan tetap baik. Dengan menjaga tanggungjawab profesi, akan meningkatkan kinerja seseorang dan berimbas pada kemajuan perusahaan.

  • Independensi
     Perusahaan keluarga cenderung lebih rendah tingkat independensi dalam bisnis dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga, apabila dilihat dari struktur bisnisnya. Dewan direksi (level manajerial) pada perusahaan keluarga didominasi oleh anggota keluarga. Pengambilan keputusan bisnis juga akan cenderung lebih subjektif karena perusahaan akan mengambil keputusan yang menguntungkan beberapa pihak tertentu saja. Kecuali apabila perusahaan menggunakan jasa pihak eksternal (auditor atau konsultan) untuk mengawal dan mengontrol jalannya bisnis. Hal tersebut yang dilakukan oleh perusahaan keluarga, khususnya yang sudah profesional, untuk menjaga tingkat objektivitas bisnis.

  • Keadilan
     Keadilan yang dimaksud disini, dalam menjalankan sebuah usaha keluarga tentunya adalah setiap orang atau anggota keluarga yang terlibat harus mendapat haknya sesuai dengan tanggungjawabnya dalam perusahaan. Bila prinsip keadilan ini tidak dijaga, maka yang paling beresiko muncul adalah konflik internal dalam bisnis tersebut. Hal ini telah terbukti dengan jatuhnya "nyonya meneer" akibat konflik dari anggota keluarga.



-Faktor Sukses Bisnis Keluarga
  • Kuatnya rasa persatuan dalam keluarga
     Keluarga yang bersatu padu jauh lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan biasanya menempatkan kepentingan bisnis dan keluarga di atas kepentingan diri sendiri. Biasanya keluarga membangun persatuan dengan mengutamakan komunikasi di antara mereka. Berikut adalah beberapa hal yang mereka lakukan:
  1. Mengadakan pertemuan keluarga biasa
  2. Mendidik anggota keluarga tentang bisnis
  3. Membangun ketrampilan dalam menyelesaikan konflik
  4. Belajar tentang komponen komunikasi yang baik
Pic Source : https://hbr.org

  • Tidak hanya memikirkan keuntungan dan uang
     Keluarga yang sukses berkomitmen untuk satu set nilai di luar keuntungan dan uang. Nilai-nilai ini biasanya terwujud dalam bentuk pernyataan misi atau visi. Sebagai contoh, salah satu keluarga bekerja sama dengan mendefinisikan misinya untuk menciptakan peluang ekonomi bagi karyawan dan masyarakat. Membangun seperangkat nilai-nilai inti ini memberikan anggota keluarga tujuan dan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Keluarga yang memanfaatkan kekuatan ini:
  1. Menentukan nilai-nilai inti
  2. Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam tindakan
  3. Menggunakan nilai-nilai untuk membangun budaya yang kuat

  • Memiliki visi terpadu
     Tanpa rencana suksesi yang cermat, meneruskan obor dari satu generasi ke generasi berikutnya terasa seperti menyerahkan kotak Pandora yang penuh dengan masalah yang kompleks. Perencanaan suksesi jauh lebih rumit dari sekedar mencari tahu siapa yang akan menjadi CEO berikutnya. Perubahan manajemen, pajak dan pensiun terkait erat dengan suksesi, dan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, bisnis keluarga yang sukses akan:
  1. Membangun sebuah dewan independen untuk memberikan pertanggungjawaban kepada manajemen
  2. Mengatur rencana strategis bisnis secara teratur
  3. Menyelaraskan strategi dengan nilai-nilai dan visi milik keluarga

  • Mempersiapkan generasi berikutnya
     Investasi dalam generasi berikutnya adalah suatu keharusan. Sayangnya, 'investasi' di generasi berikutnya sering disalahartikan sebagai 'menemukan CEO berikutnya'. Ini perangkap umum untuk bisnis keluarga yang mengalami kebangkrutan sebelum jatuh ke generasi berikutnya. Dalam berbagai kasus, keturunan berikutnya yang bergabung dalam bisnis keluarga hanya untuk menyenangkan orang tua akan menjadi penerus dengan performa buruk dan harga diri yang rendah. Di bawah kepemimpinan mereka, bisnis, lebih sering daripada tidak, akan gagal. Mereka menjadi rentan terhadap apa yang disebut 'penerus terkutuk'. Generasi 'terkutuk' ini terlalu meniru orang tua mereka. Keluarga multi-generasi sukses menangkal kutukan ini dengan berinvestasi dalam generasi berikutnya dengan:
  1. Membantu generasi penerus memilih pekerjaan yang sesuai dengan skill/gairah mereka
  2. Mempersiapkan generasi penerus untuk menjadi pemilik yang bertanggung jawab
  3. Membimbing generasi penerus untuk bertanggung jawab terhadap kinerja mereka
  4. Mendidik generasi penerus tentang tantangan kepemimpinan

KESIMPULAN

     Dalam menjalankan usaha keluarga hendaknya menjaga rasa kepercayaan serta pembagian hak dan kewajiban yang sesuai (keadilan). Rasa percaya dan keadilan yang muncul akan meningkatkan kinerja usaha karena masing-masing pihak akan bekerja semaksimal mungkin tanpa adanya rasa curiga dan kecemasan akan haknya. Selain itu, Kepercayaan dan keadilan akan tetap menjaga hubungan keluarga itu sendiri.



Terima Kasih

Senin, 11 Desember 2017

Optimalisasi Kekayaan Alam Indonesia

Raja Ampat, source : anatureland.blog
Pemanfaatan Kekayaan Alam Indonesia   

 
     Kekayaan alam yang dimiliki oleh sebuah negara dapat menjadi "harta karun" tersendiri bagi negara tersebut, namun di lain sisi, kekayaan alam yang melimpah juga dapat menjadi "racun" bagi negara tersebut. Sebagai contoh, Singapura yang tidak memmiliki sumber daya alam dapat menjadi salah satu negara maju didunia, sedangkan negara yang kaya akan sumber daya alam seperti Irak dan Kuwait justru yang paling terendah pendapatan per kapitanya. Hal ini, salah satunya disebabkan karena negara dengan kekayaan melimpah belum tentu dapat mengelola sumber daya dengan baik, baik karena kekurangan permodalan maupun ketidak tersediaan teknologi. Sebagai alternatif, negara akan menyerahkan pengelolaan sumber daya kepada pihak asing dengan kemampuan yang memadai.

     Namun, yang menjadi pertanyaan apakah dengan dikelola oleh pihak asing Sumber Daya Alam Yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat? hal ini berlaku juga untuk Indonesia. Dibutuhkan modal besar untuk dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah, oleh karena itu, negara akan memancing investasi dari luar negeri untuk dapat mengelola dan memberikan hasil sesuai dengan kontrak kerja sama. Namun masalahnya adalah kebijakan pengelolaan sumber daya alam di tanah air masih kurang kondusif. Pelaku Industri banyak mengeluhkan soal ketidakpastian hukum dan regulasi yang tidak stabil sebagai hambatan utama. Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pertambangan ASEAN yang juga Presiden Direktur PT. Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto. Menurutnya aturan dan kebijakan terkait pengolahan sumber daya alam Indonesia sangat tidak ramah terhadap investor. Belum lagi masalah korupsi dan lemahnya institusi pengelola yang kerap membuat investor ragu berinvestasi di Indonesia. Laporan dari sektor pertambangan 2013 yang dirilis Asosiasi Pertambangan Indonesia merinci ada 17 faktor yang menghambat pertumbuhan industri sumber daya alam Indonesia. Mulai dari tidak adanya koordinasi yang baik antara pusat dan daerah dalam hal perijinan, kurangnya jaminan keamanan investasi hingga isu tenaga kerja. Pemerintah menerbitkan peraturan yang menyebabkan perusahaan nasional sekelas Pertamina saja sulit melakukan eksplorasi. Kebijakan itu membuat eksplorasi sumber daya alam Indonesia anjlok. Di sektor minyak dan gas, Indonesia yang sebelumnya produsen kini turun kelas menjadi importir untuk menutup kebutuhan migasnya. Kondisi serupa juga terjadi di sektor eksplorasi pertambangan. Tahun 2011 lalu, total eksplorasi di Indonesia hanya $330 juta dollar saja alias 1,8% dari total anggaran eksplorasi pertambangan global yang mencapai lebih dari $18 juta.

     Adapun disisi lain terdapat kekayaan alam strategi Indonesia yang telah dikelola oleh pihak asing dan menghasilkan jumlah produksi yang sangat besar. Adalah tambang emas di Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia yang menghasilkan jumlah hasil tambang melimpah. Namun faktanya, meskipun hasil tambang melimpah, tetapi masyarakat di daerah Papua belum dapat merasakan hasil dan kemajuan dari pertambangan tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya ketidak sesuaian pembagian hasil yang dirasakan masih sangat sedikit bagi pihak Indonesia.


Sumber : http://solo.tribunnews.com/2016/08/23
Usaha yang Harus Dilakukan Pemerintah RI

     Berkaca dari kejadian PT Freeport saat ini, yang harus dilakukan pemerintah adalah lebih mengkaji secara mendalam untuk perjanjian kerjasama dengan pihak asing. Sehingga Indonesia dapat memperoleh haknya yang sesuai dan layak sebagai negara dengan kakayaan melimpah. Saat ini, kebijakan yang positif diambil oleh Presiden RI Bpk. Jokowidodo adalah mengusahakan divestasi saham PT Freeport serta perubahan status kontrak karya menjadi IUPK. Kebijakan ini tentunya akan sangat menguntungkan Indonesia karena pembagian hasil akan bertambah dan lebih dari 50% saham PT Freeport dimiliki oleh pihak Indonesia.


     Selain itu, akar dari kurangnya pendapatan negara adalah utamanya masalah korupsi, Pemerintah harus tetap menguatkan fungsi KPK untuk dapat mencegah dan menhilangkan praktik korupsi di Indonesia. Juga Pemerintah harus terus menghasilkan Undang-Undang yang membuat iklim investasi di Indonesia menjadi kondusif dan stabil yang tentunya akan menarik banyak investor khususnya untuk mengelola kekayaan alam Indonesia.




Terima Kasih

- Sponsored By -

Md.Sport94
Badminton Gear Specialist
Insta : md.sport94
WA : 0895.2112.3760
----------------------------------
Jasa Bengkel Akuntansi
-Pembuatan Laporan Keuangan
-Review Laporan Keuangan
-Pembuatan Laporan Pajak
-Part Time Accounting
WA : 0895.2112.3760

Minggu, 30 Juli 2017

Contoh Perkembangan Teknologi Komunikasi

Ilustrasi : Teknologi (https://pixabay.com/en/robot-machine-technology-science-2178590/)

























     Peran teknologi dan informasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan pada saat ini. Teknologi, informasi, dan teknologi informasi hadir dalam segala segi kehidupan. Bahkan untuk beberapa profesi yang dahulu sepertinya tidak membutuhkan teknologi dan sistem informasi, mulai mengandalkan teknologi dan sistem informasi untuk dapat bertahan dan berkembang, profesi seperti "ojek" yang dahulu hanya seolah menunggu penumpang yang datang namun pada saat ini mulai banyak berkembang teknologi dan sistem informasi yang menjadikan para "driver ojek" terhubung dalam jaringan luas yaitu internet untuk bisa  mendapatkan penumpang. Salah satu contoh manfaat luar biasa dari teknologi dan informasi yang sudah dirasakan umat Manusia adalah bahwa pada tahun 1969, berkat teknologi yang luar biasa mampu membawa Manusia untuk mendaratkan kakinya pada satelit alami bumi atau dikenal sebagai Bulan.
     Pada Kesempatan kali ini, akan dibahas secara singkat mengenai perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi yang terjadi beberapa tahun terakhir dan banyak ditemukan dalam barang elektronik yang biasa digunakan sehari-hari.

  1. Bluetooth
Pic : Bluetooth (http://techviruz.blogspot.co.id/2016/02/bluetooth.html)
     Mungkin masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata "Bluetooth", yang mungkin langsung terbayang adalah bahwa teknologi ini biasanya digunakan untuk mengirim file baik gambar, musik, ataupun video. Bluetooth ini sendiri sebenarnya merupakan produk teknologi yang sudah cukup lama hadir. Diciptakan tahun 1994 oleh Ericson yang awalnya digunakan sebagai suatu alat pengganti konektor kabel. Dengan kemampuanya yang dapat terkoneksi dengan beberapa perangkat secara bersamaan serta dapat membuat Personal Area Network (PAN) dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi menjadikan Bluetooth sebagai teknologi yang diminati dan masih diterapkan hingga saat ini meskipun pada perkembangannya banyak ditemukan kasus kejahatan yang dilakukan melaui Bluetooth. 
     Teknologi Bluetooth, saat ini sudah sangat lazim ditemukan dalam perangkat telepon genggam, baik yang berasal dari golongan features phone hingga smart phone menanamkan fitur Bluetooth untuk mendukung komunikasi terlebih untuk mendukung pertukaran file atau informasi secara cepat, bebas biaya, dan aman. Saat ini, teknologi bluetooth yang paling banyak digunakan adalah versi 4.2. Kelebihan bluetooth versi 4 adalah konsumsi daya yang rendah dalam penerapannya. Versi terbaru dari Bluetooth ini adalah versi 5 yang dirilis pada tahun 2016.


      2. NFC (Near-Field Communication)


Pic : NFC (https://i.ytimg.com/vi/sN1GFa1DO3k/maxresdefault.jpg) 

     NFC merupakan teknologi yang memanfaatkan sistem RFID (Radio Frequency Identification) untuk melakukan pertukaran data secara berdekatan. Pada tahun 1983, paten pertama menyangkut RFID diberikan kepada Charles Walton dan baru pada tahun 2006 Nokia mengeluarkan ponsel dengan teknologi NFC pertama, yaitu Nokia 6131. 
     Pada saat ini, NFC sudah banyak diterapkan pada perangkat ponsel pintar ataupun pada benda-benda disekitar kita, misalnya pada kartu kredit. Dengan teknologi ini, pertukaran data antar perangkat hanya membutuhkan waktu sepersepuluh detik (NFC berjalan hanya apabila perangkat yang terhubung berjarak sangat dekat) dan tidak memerlukan setting manual seperti pada Bluetooth serta jika pertukaran data telah selesai, maka NFC akan berhenti secara otomatis.
      Adapun penggunaan NFC dalam kehidupan sehari-hari, sudah sangat umum ditemukan bahkan tanpa disari secara langsung. Contoh nyata penggunaan Teknologi NFC ini adalah E-toll Card yang mulai berkembang di masyarakat selai itu NFC bisa digunakan dalam pembelian tiket kereta ataupun kartu kredit yang telah terintegrasi NFC.


     3. LoRa (Long Range)

LoRa : https://www.lightwell.eu/en/portfolio/lora/

     LoRa (Long Range) adalah suatu format modulasi yang unik dan mengagumkan yang dibuat oleh Semtech. modulasi yang dihasilkan menggunakan modulasi FM. Inti pada pemrosesan menghasilkan nilai frekuensi yang stabil. metode transmisi juga bisa menggunakan PSK (Phase Shift Keying), FSK(Frequency Shift Keying) dan lainnya. Nilai frekuansi pada LoRa bermacam-macam sesuai daerahnya, jika di Asia frekuensi yang digunakan yaitu 433 MHZ, di Eropa nilai frekuensi yang digunakan yaitu 868 MHZ, sedangkan di Amerika Utara frekuensi yang digunakan yaitu 915 MHZ.



Fitur-fitur yang tersedia di LoRa adalah :
  1. Geolocation, fungsi ini memungkinkan kita dapat mendeteksi lokasi keberadaan suatu benda tanpa biaya alias gratis.
  2. Biaya Rendah, dapat mengurangi biaya dengan 3 cara : mengurangi biaya infrastruktur, biaya operasional dan sensor-sensor yang mempunyai jaringanya sendiri.
  3. Terstandar, dibuat agar dapat berinteraksi den berfungsi dengan produk atau sistem lain, sehingga dapat cepat beradaptasi dengan jaringan dan aplikasi IoT.
  4. Daya Rendah, dengan konsumsi daya yang dibutuhkan hanya berkisar dari 13Ma hingga 15Ma. Sehingga baterai dapat bertahan dari 10 higga 20 tahun.
  5. Jarak Jauh, satu unit LoRa dapat memancarkan hingga 100KM.
  6. Aman, Tertanam end-toend enkripsi AES128
  7. Kapasitas Tinggi, Mendukung jutaan pesan per base station, ideal untuk operator jaringan publik yang melayani banyak pelanggan
Contoh diagram jaringan LoRa 

     Adapun penggunaan teknologi LoRa ini sudah mulai diterapkan pada pembuatan lampu jalan / lampu penerangan jalan. Walaupun belum setenar NFC, namun pada masa mendatang teknologi ini diperkirakan akan sangat berkembang dikarenakan keunggulannya dari teknologi lainnya.

Sekian. Terima Kasih


Sponsored : 
www.logicgates.id -The Best Solution For Your Electronic Needs-
Menyediakan berbagai jenis komponen elektronik original dengan merk ternama (Samsung, Infineon, Diodes, dll). Bekerjasama dengan distributor resmi dari WPG Holding (World #1 Semiconductor)
Support : 0895.2112.3760 / (021) 2903 8418


Sumber : 
     http://www.plimbi.com/article/88772/mari-mengenal-lebih-dekat-dengan-fungsi-dan-apa-it
     https://www.facebook.com/notes/global-teleshop/sejarah-perkembangan-teknologi-bluetooth-hingga-versi-40/497027370320729/ 
     https://id.wikipedia.org/wiki/Pendaratan_di_bulan
     https://www.logicgates.id/blogs/news/apa-itu-lora
     https://id.wikipedia.org/wiki/Near_field_communication#cite_note-16

Kamis, 06 Juli 2017

Isu Etika, Sosial, dan Politik Dalam Implementasi Sistem Informasi dan Internet

Kasus :
     Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada perusahaan saudara.

Pembahasan :
     Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain (James J. Spillane SJ).
     Sedangkan etika dalam masyarakat informasi adalah berkaitan dengan kebebasan individu dalam memilih suatu tindakan. Misalnya menentukan pilihan moral yang tepat ketika dihadapkan dengan program alternatif tindakan, atau apa saja fitur utama pilihan yang dianggap etis.
     Terkait dengan pengimplementasian sistem informasi, dapat muncul isu etika, sosial, dan politik yang mencakup dimensi moral yaitu :
1.        Hak dan Kewajiban Informasi
     Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, Seseorang memiliki hak untuk mencari informasi namun hak itu dibatasi oleh hak orang lain, dan seseorang wajib untuk menghargai hak orang lain.
     Sehubungan dengan penerapannya pada perusahaan, hal ini berarti setiap karyawan harus mengetahui hak dan kewajibannya tanpa mencampuri hak karyawan lain, misalnya bagian akunting tidak boleh meng-interupsi keputusan departemen HRD.
2.        Kepemilikan Hak dan Kewajiban
     Hal ini berkaitan dengan perlindungan kekayaan intelektual seseorang. Kekayan intelektual adalah kekayaan tidak berwujud yang dapat diciptakan oleh seseorang atau badan. Namun, karena berkembangnya sistem informasi dan internet, maka untuk menjaga kekayaan intelektual yang telah dibuat menjadi semakin sulit. Setiap orang dapat mencari informasi dengan bebas dan beberapa orang secara sadar atau tidak sadar dapat mengambil kekayaan intelektual yang telah diciptakan seseorang. Oleh sebab itu, setiap orang wajib mengetahui hak dan kewajibannya dalam menggunakan sistem informasi dan internet.
     Pada penerapannya di perusahaan, isu kepemilikan hak dan kewajiban ini dapat dicontohkan bahwa seorang karyawan tidak boleh meniru hasil pekerjaan karyawan lainnya misalnya, jika bekerja pada sebuah perusahaan desain, maka desain yang diciptakan seorang karyawan tidak boleh ditiru karyawan lain karena berkaitan dengan kepemilikan kekayaan intelektual.
3.        Akuntabilitas dan Pengendalian
     Dengan berkembangnya teknologi informasi, menuntut pemerintah membuat Undang-Undang yang berkaitan dengan privasi individu dan dalam praktik sosial menuntut tanggung jawab perorangan atau organisasi atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi serta melindungi hak–hak pribadi.
     Isu ini berhubungan dengan pemerintah, yaitu pemerintah dituntut sebaik mungkin untuk membuat regulasi yang tepat untuk masalah penggunaan sistem informasi dan internet. Di Indonesia, pemerintah mulai berjuang untuk melawan dan menyaring berita Hoax yang disebarkan pihak tak bertanggung jawab untuk menyesatkan orang lain.
4.        Kualitas Sistem
     Dalam penerapan sistem informasi pada perusahaan, dituntut kualitas sistem yang baik, hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahan sistem yang mungkin merugikan perusahaan. Selain itu, kualitas sistem yang baik akan mampu melindungi data perusahaan yang terdapat pada sistem dan juga dengan sistem yang baik, manajemen akan mendapat informasi yang berkualitas untuk kepentingan pengambilan keputusan.
     Pada perusahaan tempat saya bekerja, sistem dibuat terintegrasi secara online. Kelebihannya adalah pekerjaan dapat dikerjakan dimanapun meski dari rumah sekalipun, namun kelemahan sistem ini adalah jika internet mengalami masalah maka perusahaan akan mengalami gangguan dalam menjalankan sistemnya. Solusinya adalah dengan memilih provider internet yang handal dan menyedikan alternatif koneksi internet jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

5.        Kualitas hidup
     Perkembangan sistem informasi dan internet dapat mengubah kehidupan manusia. Internet menawarkan informasi yang dapat diambil dari seluruh dunia, internet juga dapat mempersingkat waktu pengolahan data dan dapat menghubungkan berbagai individu dari berbagai belahan dunia. Namun terdapat konflik sosial yang ditimbulkan, jika tidak digunakan dengan baik, internet justru akan merusak tatanan budaya yang sudah ada. Selain itu, internet juga membawa informasi yang dapat merusak misalnya, berita Hoax, pornografi, Cyber Crime, dll. Oleh karena itu, internet harus digunakan sebaik mungkin.
     Pada perusahaan tempat saya bekerja, penerapan sistem informasi dan internet sangat merubah “kualitas hidup” perusahaan kea rah yang lebih baik, misal dahulu seluruh komputer terhubung dengan rangkaian kabel, namun berkat berkembangnya sistem wireless seluruh sistem perusahaan sudah terhubung secara wireless.
Pada kualitas hidup manusia keseluruhan, sistem informasi dan internet membawa perubahan besar misalnya sekarang seluruh umat manusia dimuka bumi dapat terhubung dengan internet bahkan yang tidak saling kenal sekalipun.
     Terkait dengan penerapan sistem informasi dan internet,terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman etika berprilaku dalam lingkungan teknologi informasi yaitu:
1.      Melakukan sesuatu, yang anda ingin orang lain melakukannya kepada anda (the golden rule) Prinsip ini berkaitan dengan bahwa kebebasan seseorang dibatasi oleh kebesan orang lain.
2.      Tidak mengulang tindakan yang tidak seharusnya (Descartes rule of change)
3.      Mengambil tindakan yang menimbulkan kerugian paling kecil (risk aversion principle)
4.      Tindakan yang dianggap tidak baik bagi semua orang, maka tindakan tersebut tidak baik dilakukan siapa saja (Immanuel Kant’s categorical imperative)

     Selain prinsip diatas, terdapat beberapa etika berkomputer dan berinternet yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan sistem informasi dan internet yaitu :
1.      Tidak mengganggu dan mengambil hak orang lain
2.      Tidak menggunakan informasi untuk merugikan orang lain (contoh : berita hoax)
3.      Tidak menggunakan sistem informasi dan internet untuk mencuri
4.      Tidak menggandakan karya orang lain yang telah memiliki hak intelektual
5.      Peduli terhadap sesame pengguna informasi dan internet
6.      Tidak membuat program yang mungkin merugikan
7.      Memberikan informasi yang bermanfaat bagi banyak orang




Forum :
     Coba saudara amati rekan kerja di lingkungannya adakah yang menjadi perhatian dan fenomena sosial berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet. Kaitkan tanggapan saudara dengan 5 (lima) analisis etika.

Pembahasan :
     Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain (James J. Spillane SJ).
Sedangkan etika dalam masyarakat informasi adalah berkaitan dengan kebebasan individu dalam memilih suatu tindakan. Misalnya menentukan pilihan moral yang tepat ketika dihadapkan dengan program alternatif tindakan, atau apa saja fitur utama pilihan yang dianggap etis.
     Terdapat lima penyebab munculnya isu sosial & etika dalam penerapan sistem informasi, yaitu :
1. Efisiensi Biaya : Berkembangnya sistem informasi dan internet membuat perusahaan lebih mudah dalam melakukan penyimpanan serta perawatan terhadap data-data perusahaan hal ini tentu akan membuat banyak perusahaan beralih dari penerapan sistem manual kepada penerapan sistem yang terkomputerisasi.
2. Meningkatnya Kecepatan Pengolahan Data : Dengan adanya sistem komputerisasi dan tersedianya berbagai program pendukung perusahaan akan dimudahkan dalam melakukan pengolahan data dengan memilih program yang sesuai dengan perusahaan.
3.  Kemajuan Internet : Internet sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Bahkan, dengan mudah perusahaan dapat membuat sistem yang saling terintegrasi dengan jaringan perusahaan meski berada di luar negeri sekalipun. Kemajuan internet inilah yang paling berpengaruh terhadap munculnya fenomena sosial bagi keseluruhan bagian perusahan.
4.   Kamajuan Analisis : Berkat berkembangnya sistem informasi, berkembang pula program yang dirancang untuk menghasilkan analisis yang tepat bagi perusahaan. Selain itu biaya untuk penerapan program ini jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional dengan tenaga manusia. Namun karena hal inilah terjadi konflik karena perusahaan tentunya tidak akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
5.   Penyimpanan Data : Berkat sistem yang terkomputerisasi, Data perusahaan akan lebih mudah diorganisasikan. Berbagai metode penyimpanan (misal : penyimpanan data berdasarkan supplier) dapat dilakukan dengan mudah serta dengan biaya yang murah.

     Selain itu, dalam penerapannya, etika dalam masyarakat informasi memiliki beberapa konsep dasar, yaitu :
1. Tanggung Jawab : Tanggung jawab merupakan elemen penting dalam sebuah tindakan etika. Setiap individu harus dapat mempertanggungjawabkan setiap konsekuensi atau akibat yang mungkin ditimbulkan akibat sebuah perbuatan.
2. Akuntabilitas : Konsep ini sangat erat hubungannya dengan konsep tanggung jawab. Berkaitan dengan pertangung jawaban pelaku tindakan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Penyelesaian Secara Hukum : Segala konsekuensi yang timbul akibat suatu tindakan sehingga merugikan orang lain, maka dapat dituntut secara hokum dan diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.


Analisis etika terkait penggunaan internet dalam perusahaan :
·         Identifikasi Fakta Dengan Jelas
Pada perusahaan tempat saya bekerja, sistem yang digunakan mengharuskan selalu terhubung dengan internet sehingga seluruh karyawan mendapat fasilitas internet yang memadai. Terkait denagn isu etika, tidak dapat dihindari bahwa internet yang digunakan dipakai untuk melakukan aktivitas lain (contoh : sosial media atau mencari hal diluar pekerjaan). Namun hal ini siperbolehkan oleh pemilik perusahaan tentunya dengan batasan tidak mengganggu kinerja. Oleh karena itu, tidak muncul isu sosial yang terlalu signifikan dalam perusahaan tempat saya bekerja.
·         Konflik atau Dilema yang Terlibat
Karena mendapat izin dari pemilik perusahaan, tidak terjadi konflik atau dilemma yang signifikan. Konflik atau dilema yang muncul justru terjadi pada saat internet down, maka aktivitas perusahaan akan terganggu. Pilihan yang tepat mengatasi internet yang tidak stabil adalah mencari provider dengan layanan prima.
·         Pihak yang Berkepentingan :
Dalam hal ini pihak yang berkepentingan adalah karyawan sebagai penerima fasilitas, pemilik sebagai pemberi fasilitas, Profider Internet sebagai penyedia layanan internet.
·         Identifikasi Pilihan yang Tepat
Karena dalam perusahaan tempat saya bekerja tidak ada konflik yang signifikan saya memberikan contoh lain yaitu jika internet digunakan karyawan untuk kepentingan pribadi hingga merugikan perusahaan. Maka pilihannya adalah mengganti karyawan tersebut atau mencabut atau membatasi fasilitas untuk karyawan tersebut dan memberikannya sanksi.
·         Konsekuensi Pilihan
Jika memilih mengganti karyawan maka harus mencari karyawan baru dan tentunya melakukan pelatihan terhadap karyawan tersebut. Jika memilih membatasi fasilitas, maka akan terjadi pembatas lingkup kerja terhadap karyawan tersebut. Namun keputusan harus diambil agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Sumber :
Ali. Hapzi, 2017, Modul Si-Pi, Universitas Mercu Buana, Jakarta
            http://martinkosasi.blogspot.co.id/2017/07/dampak-implementasi-sistem-informasi.html

Rabu, 05 Juli 2017

Dampak Implementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan

Kasus :
1.      Apa dampak penerapan sistem informasi bagi organisasi?
2.      Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untukaplikasi sistem informasi strategis?
3.      Bagaimana sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif?

4.      Apa saja tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis ?

Jawaban :
1.        Dampak implementasi sistem informasi bagi perusahaan
     Sejalan dengan perkembangan zaman, sistem informasi menjadi tidak terpisahkan dalam berjalannya suatu perusahaan. Sistem Informasi dibentuk untuk dapat memberikan informasi-informasi yang akurat dan tepat sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi informasi, manajemen dimudahkan dalam mengawasi jalannya roda perusahaan. Gabungan antara sistem informasi dengan teknologi informasi yang baik akan menghadirkan kinerja perusahaan yang baik, ditambah dengan adanya pengendalian internal yang akan menghindarkan perusahaan dari praktik fraud.
     Berikut beberapa fungsi dari sistem informasi :
1)      Mengembangkan perencanaan yang efektif
2)   Meningkatkan kualitas data yang akan digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan
3)      Efisiensi biaya dalam mengelola transaksi
4)      Menganalisis SWOT perusahaan.

     Berdasarkan fungsi-fungsi sistem seperti yang sudah disebutkan di atas, terdapat beberapa manfaat dari penerapan sistem informasi yaitu,
1.      Perencanaan yang dibuat manajemen lebih terarah karena berdasarkan informasi yang akurat
2.      Angka dalam laporan keuangan adalah valid karena berdasarkan sistem dan memudahkan manajemenmenganalisis kondisi perusahaan
3.      Pelacakan data atau informasi dapat dilakukan dengan cepat
4.      Perusahaan dapat menentukan strategi untuk menghadapi pesaing.

2.        Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dan mengidentifikasi peluang
     Model rantai nilai guna terbagi atas dua aktivitas utama yaitu aktivitas utama dan aktivitas pembantu. Adapun pembagian atas aktivitas pembantu adalah :
1.   Administration and Management : Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengorganisakan transaksi dan kejadian dalam perusahaan menjadi lebih teratur sehingga dapat dengan mudah dianalisis oleh manajemen.
2.       Human Resources : Aktivitas ini membantu perusahan mengetahui seluruh sumber daya manusia yang perusahaan miliki,termasuk didalamnya informasi mengenai prestasi atau wanprestasi karyawan sehingga menudahkan manajemen mengetahui kebutuhan karyawan dalam perusahaan.
3.      Teknologi : Peranan teknologi sangat vital dan membantu perusahan pada seluruh lini kegiatan. Dengan desain sistem yang baik perusahaan dapat mengetahui keunggulan kompetitifnya.
4.          Procurement : Dengan sistem yang sudah terkomputerisasi memudahkan perusahaan mencari data dan menganalisisnya untuk kemudian menentukan strategi perusahaan ke depan. 

Sedangkan komponen aktivitas utama dalam model rantai nilai guna adalah :
1.  Logistics (in) : Dengan adanya komputerisasi pada sistem gudang perusahaan dapat mengetahui kebutuhan perusahaan untuk melakukan produksi sehingga tidak ada keterlambatan pengadaan bahan baku atau pendukung lainnya.
2.  Operation : Seluruh mesin yang digunakan dapat diatur dengan menggunakan komputer sehingga menghemat pengeluaran dan pengawan mesin atau asset perusahaan dapat berjalan baik.
3.  Sales & Marketing : Dengan mengkomputerisasi sistem penjualan, perusahaan dapat mengetahui produk yang sedang dibutuhkan konsumen sehingga perusahaan berpeluang menambah penjualannya.
4.  Service : Sistem ini membantu perusahaan dalam hal mengelola peralatan yang dimiliki. Perawatan peralatan dapat membuat perusahaan terhindar dari kerugian akibat adnya kerusakan peralatan.
5.      Logistics (out) : Sistem ini membantu perusahaan memasarkan produknya, hal ini tentu sangat berkaitan dengan kemajuan usaha karena menyangkut laba perusahaan. Dengan rantai distribusi yang baik perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen bahkan menciptakan pelanggan-pelanggan baru.

3.        Sistem informasi membantu pencapaian keunggulan kompetitif
     Informasi yang dihasilkan dari sebuah sistem informasi strategis seringkali membuat perusahaan mengubah prosedur operasi, produk yang dihasilkan, perilaku organisasi dan bahkan mungkin mengubah susunan manajemen perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan dan keunggulan kompetitif dari para pesaingnya. Untuk mencapai keunggulan kompetitif tersebut, dibutuhkan sistem informasi yang tepat dan koordinasi yang baik dari teknologi, organisasi dan manajemen. Keunggulan kompetitif dapat mengacu kepada pemanfaatan informasi untuk mendapatkan peluang pasar yang mungkin dicapai perusahaan. Berikut adalah salah satu contoh perombakan manajemen yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitifnya kembali :
·       Pada saat itu dari tahun 1999 dalam perjalanannya setiap tahun setiap sudut pabrik Nissan, di Jepang mengalami kerugian demi kerugian bahkan hingga lini produknya kian dilupakan. Kinerja keuangan berada pada titik nadir pada tahun 1998, hutang Nissan sudah mencapai Rp. 200 trilyun. Kondisi ini membuat Nissan semakin terpuruk. Melihat kondisi ini, perusahaan otomotif eropa (Renault) membeli 37% saham Nissan dan untuk menyelamatkan perusahaan, Renault meminta posisi CEO Nissan. Carlos Goshn ditunjuk sebagai CEO baru Nissan. Dua strategi besar yang dilakukan Goshn untuk dapat mengembalikan keunggulan Nissan adalah :
1.      melakukan revitalitas produk-produk baru Nissan dan dalam proses pengembangan produk baru harus dipercepat dan agar segera ditingkatkan kapabilitas dari Nissan itu sendiri. Bersamaan dengan tindakan ini Nissan merekrut salah satu desainer mobil TOP di Jepang yaitu Shiro Nakamura untuk menjadi chief design Nissan. Keputusan ini berpengaruh sangat besar dan terbukti mampu merevitalisasi lini produk Nissan.
2.      melakukan efisiensi biaya secara besar-besaran yang termasuk menutup pabrik-pabrik yang tidak produktif, mensentralkan proses purchasing secara global agar lebih efisien, mengeliminasi pekerjan-pekerjaan yang non value-added, yang terakhir dilakukan oleh Carlos Ghosn adalah membentuk TIM INTI yang langsung di bawah kepemimpinannya. Tugas tim ini adalah memastikan bahwa semua yang tercantum dalam recovery plan dapat di-EKSEKUSI serta di implementasikan dengan tuntas. Inilah dua kata kunci yang selalu tertanam dalam perjalanan Nissan.
     Strategi yang diterapkan oleh Goshn mebuahkan hasil salah satunya dengan ditetapkanny Nissan Grand Livina sebagai “Car Of The Year” tahun 2007 sebagai tanda keunggulan Nissan dari para pesaingnya pada segmen mobil tertentu.
  

4.        Tantangan yang timbul dari sistem informasi strategis.
     Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem informasi strategis tidak selalu bertahan lama. Berkat teknologi informasi yang berkembang, dengan mudah pesaing dapat meniru keunggulan perusahaan dan bahkan membuatnya melebihi yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, karena sistem informasi merupakan sistem dengan teknologi terintegrasi maka terdapat beberapa tantangan lain yaitu :
·         Pengguna tidak memiliki kemampuan menggunakan teknologi
·   Apabila pembuatan suatu fungsi sistem baru yang belum di cover oleh sistem namun menimbulkan masalah terhadap sistem yang berjalan
·   Pengguna tidak dapat meng-integrasikan dirinya kedalam sistem dan hanya terpaku pada kegiatan operasional.

     Selain tantangan pada teknologi sistem, terdapat pula tantangan bagi manajemen dalam penerapan sistem informasi strategis yaitu :
·         Nilai investasi yang butuhkan cukup besar
·       Tantangan globalisasi, yaitu bahwa timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung untuk bertransaksi di berbagai Negara
     Pengawasan dan pengembangan, yaitu semakin maju teknologi informasi maka semakin banyak pula kejahatan yang dapat menyerang sistem tersebut misalnya saja kejahatan dngan media komputer,perusahan dituntut terus mengembangkan sistem yang aman.


Sumber :

Ali. Hapzi, 2017, Modul Si-Pi, Universitas Mercu Buana, Jakarta

     http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/information-system/Sistem%20Informasi%20Akuntansi/Artikel_92105010.pdf

     http://justmerisa.blogspot.co.id/2010/11/konsep-nilai-in-competitive-terms-value.html

Kamis, 20 April 2017

TAX AMNESTY 2016-2017 | Undang-Undang No. 11 Tahun 2016


     Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2016).

     Program ini diterapkan pemerintah dengan pertimbangan sebagai berikut :
  1. Bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertujuan untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia yang merata dan berkeadilan, memerlukan pendanaan besar yang bersumber utama dari penerimaan pajak,
  2. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan penerimaan pajak yang terus meningkat, diperlukan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan mengoptimalkan semua potensi dan sumber daya yang ada,
  3. Bahwa kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya masih perlu ditingkatkan karena terdapat Harta, baik di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan,
  4. Bahwa untuk meningkatkan penerimaan negara dan pertumbuhan perekonomian serta kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, perlu menerbitkan kebijakan Pengampunan Pajak,
  5. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak.
     Adapun tujuan diterapkannya program Tax Amnesty adalah :
  1. Menarik dana milik warga Indonesia yang ada di luar negeri
  2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
  3. Meningkatkan basis pajak nasional berdasarkan harta yang dilaporkan
  4. Menambah pendapatan pajak / untuk menutupi defisit anggaran tahun saat dilaksanakannya program ini.
     Program Pengampunan Pajak yang dijalankan Pemerintah ini terbagi menjadi tiga periode, yang tentunya dengan tarif tebusan yang berbeda, yaitu :
  • Periode 1 : 1 Juli 2016 - 30 September 2016
Pada periode 1, tebusan yang ditetapkan adalah sebesar 2% untuk Repatriasi dan Deklarasi Dalam Negeri serta 4% untuk Deklarasi Luar Negeri.
  • Periode 2 : 1 Oktober 2016 - 31 Desember 2016
Pada periode 2, tebusan yang ditetapkan adalah sebesar 3% untuk Repatriasi dan Deklarasi Dalam Negeri serta 6% untuk Deklarasi Luar Negeri.
  • Periode 3 : 1 Januari 2017 - 31 Maret 2017
Pada periode 2, tebusan yang ditetapkan adalah sebesar 5% untuk Repatriasi dan Deklarasi Dalam Negeri serta 10% untuk Deklarasi Luar Negeri.

     Sedangkan untuk Wajib Pajak yang berupa UMKM tarifnya adalah 0.5% untuk deklarasi harta s/d 10 Miliar Rupiah, sedangkan untuk deklarasi harta diatas 10 Miliar Rupiah akan dikenakan Tarif sebesar 2%.

     Dengan mengikuti program ini, maka Wajib Pajak harus menaati atau menanggung konsekuensi seperti yang telah ditetapkan pemerintah yaitu bahwa untuk harta yang dideklarasikan maka tidak dapat dialihkan keluar negeri selama tiga tahun sejak deterbitkannya Surat Keterangan dari kantor pajak. Sedangkan untuk harta yang direpatriasi, harus dinvestasikan ke dalam negeri selama 3 tahun sejak dialihkan dalam bentuk :
  1. Surat Berharga Negara Republik Indonesia
  2. Obligasi Badan Usaha Milik Negara
  3. Obligasi Lembaga Pembiayaan yang dimiliki oleh Pemerintah
  4. Investasi keuangan pada Bank Persepsi
  5. Obligasi perusahaan swasta yang perdagangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
  6. Investasi infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha
  7. Investasi sektor riil berdasarkan prioritas yang ditentukan oleh Pemerintah; dan/atau
  8. Bentuk investasi lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
     Pada detik-detik terakhir pelaksanaan Tax Amnesty, ada satu konglomerat yang mengikuti program ini dengan total tebusan sebesar Rp 1 Triliun. Namun, angka tebusan tersebut bukanlah yang terbesar, menurut data DitJen Pajak, uang tebusan terbesar mencapai Rp 2,7 Triliun. Bahkan tebusan sebesar itu dibayarkan pada periode pertama pelaksanaan Tax Amnesty. Total harta yang dilaporkan mencapai angka Rp 125.6 Triliun.
     Masih berdasarkan data DitJen Pajak pertanggal 1 April 2017 sampai dengan pukul 00.09, total pelaporan harta tax amnesty mencapai Rp 4.855 triliun dan uang yang masuk ke kas negara mencapai Rp 135 Triliun (mencakup uang tebusan, pembayaran tunggakan, dan pembayaran bukti permulaan).

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap setelah program Tax Amnesty ini, kegelapan dalam perpajakan Indonesia akan menghilang.
"Sesudah hari ini, sesudah tax amnesty, seluruh kegelapan di dalam perpajakan berakhir malam ini dan besok terbitkan terang," ujarnya.




sumber :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2016
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesi No. 118/PMK.03/2016
http://www.kemenkeu.go.id/taxamnesty
http://www.pajak.go.id/content/amnesti-pajak
http://www.lembagapajak.com/2016/07/pengertian-pengampunan-pajak-tax-amnesty-adalah.html
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/17/094157226/lebih.besar.ada.konglomerat.bayar.tebusan.tax.amnesty.di.atas.rp.1.triliun.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/01/004930526/.tax.amnesty.berakhir.total.pelaporan.harta.tembus.rp.4.855.triliun.
https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3186301/4-tujuan-pemerintah-ingin-terapkan-tax-amnesty

Rabu, 29 Maret 2017

PENYEBAB MUNCULNYA ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI






     Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain (James J. Spillane SJ).

     Sedangkan etika dalam masyarakat informasi adalah berkaitan dengan kebebasan individu dalam memilih suatu tindakan. Misalnya menentukan pilihan moral yang tepat ketika dihadapkan dengan program alternatif tindakan, atau apa saja fitur utama pilihan yang dianggap etis.

Terdapat lima penyebab munculnya isu sosial & etika dalam penerapan sistem informasi, yaitu :

1. Efisiensi Biaya : Berkembangnya sistem informasi dan internet membuat perusahaan lebih mudah dalam melakukan penyimpanan serta perawatan terhadap data-data perusahaan hal ini tentu akan membuat banyak perusahaan beralih dari penerapan sistem manual kepada penerapan sistem yang terkomputerisasi.

2. Meningkatnya Kecepatan Pengolahan Data : Dengan adanya sistem komputerisasi dan tersedianya berbagai program pendukung perusahaan akan dimudahkan dalam melakukan pengolahan data dengan memilih program yang sesuai dengan perusahaan.

3. Kemajuan Internet : Internet sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Bahkan, dengan mudah perusahaan dapat membuat sistem yang saling terintegrasi dengan jaringan perusahaan meski berada di luar negeri sekalipun. Kemajuan internet inilah yang paling berpengaruh terhadap munculnya fenomena sosial bagi keseluruhan bagian perusahan.

4. Kamajuan Analisis : Berkat berkembangnya sistem informasi, berkembang pula program yang dirancang untuk menghasilkan analisis yang tepat bagi perusahaan. Selain itu biaya untuk penerapan program ini jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional dengan tenaga manusia. Namun karena hal inilah terjadi konflik karena perusahaan tentunya tidak akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.

5. Penyimpanan Data : Berkat sistem yang terkomputerisasi, Data perusahaan akan lebih mudah diorganisasikan. Berbagai metode penyimpanan (misal : penyimpanan data berdasarkan supplier) dapat dilakukan dengan mudah serta dengan biaya yang murah.



Selain itu, dalam penerapannya, etika dalam masyarakat informasi memiliki beberapa konsep dasar, yaitu :

1. Tanggung Jawab : Tanggung jawab merupakan elemen penting dalam sebuah tindakan etika. Setiap individu harus dapat mempertanggungjawabkan setiap konsekuensi atau akibat yang mungkin ditimbulkan akibat sebuah perbuatan.

2. Akuntabilitas : Konsep ini sangat erat hubungannya dengan konsep tanggung jawab. Berkaitan dengan pertangung jawaban pelaku tindakan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Penyelesaian Secara Hukum : Segala konsekuensi yang timbul akibat suatu tindakan sehingga merugikan orang lain, maka dapat dituntut secara hokum dan diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.



Contoh analisis etika terkait penggunaan internet dalam perusahaan :

  • Identifikasi Fakta Dengan Jelas
     Pada perusahaan tertentu, sistem yang digunakan mengharuskan selalu terhubung dengan internet sehingga seluruh karyawan mendapat fasilitas internet yang memadai. Terkait dengan isu etika, tidak dapat dihindari bahwa internet yang digunakan dipakai untuk melakukan aktivitas lain (contoh : sosial media atau mencari hal diluar pekerjaan). Namun jika hal ini diperbolehkan oleh pemilik perusahaan tentunya dengan batasan tidak mengganggu kinerja. Oleh karena itu, tidak muncul isu sosial yang terlalu signifikan dalam perusahaan tempat saya bekerja.

  • Konflik atau Dilema yang Terlibat
     Karena mendapat izin dari pemilik perusahaan, tidak terjadi konflik atau dilemma yang signifikan. Konflik atau dilema yang muncul justru terjadi pada saat internet down, maka aktivitas perusahaan akan terganggu. Pilihan yang tepat mengatasi internet yang tidak stabil adalah mencari provider dengan layanan prima.

  • Pihak yang Berkepentingan :
     Dalam hal ini pihak yang berkepentingan adalah karyawan sebagai penerima fasilitas, pemilik sebagai pemberi fasilitas, Profider Internet sebagai penyedia layanan internet.

  • Identifikasi Pilihan yang Tepat
     Karena dalam perusahaan tersebut tidak ada konflik yang signifikan saya memberikan contoh lain yaitu jika internet digunakan karyawan untuk kepentingan pribadi hingga merugikan perusahaan. Maka pilihannya adalah mengganti karyawan tersebut atau mencabut atau membatasi fasilitas untuk karyawan tersebut dan memberikannya sanksi.

  • Konsekuensi Pilihan
     Jika memilih mengganti karyawan maka harus mencari karyawan baru dan tentunya melakukan pelatihan terhadap karyawan tersebut. Jika memilih membatasi fasilitas, maka akan terjadi pembatas lingkup kerja terhadap karyawan tersebut. Namun keputusan harus diambil agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.



Demikian, semoga bermanfaat